Kamis, 18 Juni 2009

Nguri-uri Budaya, Sanggar Ger@k Gelar Workshop Teater


Globalisasi dan modernisasi telah menggurita, dan mengesampingkanya tentu tidaklah mungkin. Tiada kuasa rasanya jika kita mesti anti dan menolak keras terhadapnya. Disadari atau tidak laju globalisasi telah berdampak pada generasi bangsa, yang teralienasi dengan budayanya sendiri. Westernisasi (pola hidup kebarat-baratan) agaknya kini menjadi kebanggaan di generasi muda. Jika kondisi ini dibiarkan saja, maka apa yang kemudian dibanggakan oleh kita sebagai bangsa yang punya budaya sendiri. Khasanah budaya kita yang majemuk, satu persatu kini harus kembali kita uri-uri, biar tidak tergerus oleh budaya asing. Salah satu khasanah budaya kita adalah seni teater yang kini telah jarang kita jumpai. Berangkat dari kesadran itulah kami menyelenggarakan kegiatan ini. Demikian disampaikan Agus Priyanto (28) Presiden Mahasiswa STAINU Kebumen dalam sambutanya pada pembukaan Workshop Teater yang diselenggarakan sanggar teater GERAK.

Workshop yang diselenggarakan di kampus stainu pada 13-14 Juni dikuti 30 peserta. Selama dua hari peserta digembleng pengetahuan tentang keteateran, tehnik penyutradaraan, penulisan naskah, keaktoran, dan menejemen pementasan. Tidak tanggung-tanggung panitia menghadirkan pemateri yang kompeten, diantaranya adalah Kaji Habib pembina teater UIN Sunan kalijaga Yogyakarta. Sedangkan pemateri yang lain adalah Amin dari sanggar Jepit Jogja, Salim Emde, Putut AS dan Sahid El Kobar dari Forum Pekerja Seni Teater (FOPSET) Kebumen

1 komentar:

  1. Salamu'alaikum...
    Salam budaya...buat sanggar ger@k..
    Salam lestari buat mapala stainu kebumen,,,
    ku asli kebumen lo..

    BalasHapus