Senin, 09 Agustus 2010

20 BAND PELAJAR SE KEBUMEN TAMPIL DI STAINU KEBUMEN


Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) STAINU Kebumen, Minggu, menggelar festival band pelajar se-Kabupaten Kebumen yang bertajuk "The Spirit of Independent With Stainu Kebumen". Pergelaran yang dihelat di halaman kampus tersebut diikuti oleh 20 kelompok musik pelajar dari berbagai sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat di Kebumen. Setiap kelompok didaulat memainkan dua lagu, yakni satu dari lagu wajib yang telah ditentukan panitia terdiri dan satu lagu bebas yang dipilih sendiri oleh setiap kelompok. kata Ketua Penyelenggara, Daerobi.

Menurut dia, pemilihan delapan lagu sebagai wajib tersebut didasarkan tingkat kerumitan permainan dan aransemen musik lagu itu, sehingga mampu digunakan mengukur performa bermusik. "Kalau mereka tidak bisa memainkan salah satu dari delapan lagu itu akan langsung dianggap gugur," kata daerobi yang juga coordinator UKM Musik. Namun, kata dia, setiap kelompok boleh memainkan lagu-lagu wajib tersebut sesuai versi aslinya ataupun mengaransemen ulang dan mengimprovisasi sesuai kreativitas masing-masing. "Kami tidak membatasi improvisasi mereka terhadap salah satu dari delapan lagu wajib itu, mau dimainkan dengan irama keroncong atau dangdut juga terserah. Justru itu letak kebebasan berekspresi," katanya.

Presiden Mahasiswa, Abdulah Toto Buadiawan mengatakan, festival musik pelajar itu ditujukan untuk menampung kreativitas bermusik anak-anak muda, sehingga lebih mengarah kepada hal-hal yang positif, sekaligus sebagai ajang penyaringan bakat. Kami ingin mengetahui sejauh mana antusiasme, bakat, dan kemampuan bermusik para pelajar di Jateng, apalagi festival musik pelajar dalam skala regional dan nasional jarang digelar," katanya.

Teater Gerak STAINU Ajak Masyarakat Ikut Pemilukada


Anggota teater Gerak Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Kebumen, Kamis (3/6) menggelar happening art di Bundaran Tugu Walet Kebumen menyerukan masyarakat menggunakan hak pilih sesuai hati nurani dengan semangat persaudaraan meski beda pilihan di Pemilukada putaran kedua 6 Juni 2010.

Happening art menggambarkan kemesraan dua calon Bupati Kebumen yakni KH Nashiruddin Al Mansyur dan H Buyar Winarso. Aksi ini menjadi perhatian masyarakat, dan banyak yang tersenyum melihat sosok Nashiruddin lengkap dengan sarung, peci, jas, dan kain sorbannya. Demikian pula sosok Buyar Winarso yang tampil dengan kacamata tebal, berkumis, serta mengenakan pakaian batik. Keduanya terlihat selalu mesra menyalami masyarakat, dan memastikan melalui 'wartawan' jika kalah tetap legawa.

Koordinator aksi, Eri Listiawan kemesraan benar-benar terjadi di hati kedua pasangan termasuk para pendukungnya sehingga memastikan kondisi Kota Kebumen tetap kondusif. Selain itu, harus responsif dan memihak kepentingan rakyat karena bupati adalah pelayan masyarakat. "Masyarakat Kebumen sudah dewasa, karena itu tentukan pilihan dengan hati nurani. Meski beda pilihan, namuh harus disertai semangat persaudaraan. Jangan karena beda pilihan, kita jadi terkotak-kotak," ujar Eri bersama Wakil Presiden Mahasiswa STAINU Kebumen, Miftakhudin

BEM STAINU GALANG BEM SE KEBUMEN SERUKAN ANTI KORUPSI


Korupsi ibarat racun yang melumpuhkan dan menjadi duri dalam daging ketahanan bangsa dan merupakan tindakan amoral yang merusak tatanan hidup bernegara. Perilaku korup telah menjadi potret muram sejarah Indonesia selama berpuluh-puluh tahun. Elemen-elemen pengelola bangsa dari begundal politik, birokrat licik, bahkan penegak hukum munafik telah terjangkiti penyakit ini. Begitu gawatnya permasalahan ini sehingga korupsi tidak lagi menjadi PR nasional namun menjadi permasalahan masyarakat dunia.
Hari ini tanggal 9 Desember 2009 kita peringati Hari Anti Korupsi Internasional. Yang perlu kita camkan dalam benak kita adalah korupsi merupakan perilaku busuk yang wajib kita hindari.
Dalam 13 pasal yang terdapat dalam Undang-undang Anti Korupsi No. 31 tahun 1999 korupsi didefinisikan sebagai tindakan melawan hukum yang bisa dikenakan pidana penjara. UU ini ditegaskan lagi dengan UU No. 20 tahun 2001 dan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2006 tentang konvensi perserikatan bangsa-bangsa anti korupsi, 2003.
Meski sudah jelas dan gamblang ancaman pidana terhadap tindak korupsi, nyatanya perilaku korup seperti sudah mendarah daging bahkan KPK (Komisi Pemberanasan Korupsi) yang menjadi garda depan pemberantasan korupsi di Indonesia digoyahkan kredibilitasnya. Skenario-skenario keji dilakukan untuk memenjarakan para pimpinannya.
Jantung kekuasaan pusat di Jakarta tidak luput dari bercak korupsi bisa kita lihat dari berlarut-larutnya kasus century. Di wilayah lokal Kebumen tidak luput dari noda korupsi yang belum tuntas penanganannya. Oleh karena itu kami dari AMAKSI (Aliansi Masyarakat Anti Korupsi) yang merupakan gabungan dari PMII, HMI, BEM STAINU, BEM Putra Bangsa, FOSMADA, dan BHOEMI menyatakan:
1. Mengajak masyarakat untuk bersih dari perilaku korup dan Katakan TIDAK untuk KORUPSI.
2. Dukungan terhadap KPK dan Pansus hak Angket DPR dalam menyelesaikan kasus Bailout Bank Century.
3. Menuntut Presiden RI agar bersikap tegas terhadap siapapun yang bersalah dalam skandal Bank Century, tidak pandang bulu.
4. Mendorong Pemda Kebumen untuk komitmen mewujudkan pemerintahan yang bebas korupsi serta mengusut tuntas semua kasus korupsi jangan tebang pilih.
5. Mendorong efektifitas penggunaan anggaran yang pro rakyat. STOP Pemborosan anggaran !!!